Sabtu, 07 Maret 2009

KAMBING ETAWA

Kami dari peternakan kambing etawa Anggari Farm, menawarkan rekan-rekan semua baik peternak maupun calon peternak di sekitar daerah sumatera barat apabila ingin membeli susu kambing segar ataupun kambing etawa bisa di dapatkan di Batubaraguang Kenagarian Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Kontak person : 081535444408

Panduan Pemeliharaan Kambing

A. Persiapan Pakan

Langkah yang dilakukan untuk memenuhi pakan hijauan adalah:

- Masing-masing anggota pemelihara ternak kambing harus mempunyai lahan rumput.

- Menanami batas lahan kebun yang mereka miliki dengan hijauan yang dapat dijadikan pakan kambing.

B. Lokasi Sistem Perkandangan

Lokasi kandang sangat menunjang keberhasilan pemeliharaan. Kandang yang baik berfungsi memudahkan pemeliharaan, pemberian pakan dan minum, pengendalian penyakit serta vaksinasi. Berikut ini beberapa syarat lokasi dan kandang yang baik:

Lokasi

- Lokasi kandang harus agak jauh dari rumah

- Didirikan harus diatas tanah yang kering, tidak becek, terhindar dari pohon yang menyebabkan kandang terlindung.

- Kandang diharuskan menghadap matahari terbit sehingga mendapatkan cahaya yang cukup.

Konstruksi dan Ukuran kandang

- Satu petak kandang harus di isi oleh satu ekor kambing

- Konstruksi kandang harus kuat, dinding harus memiliki sirkulasi udara lancar keluar masuk dalam kandang

- Ukuran kandang harus cukup bagi kambing untuk bergerak, yaitu lebar 100 cm panjang 175 cm.

- Lantai kandang harus berongga sehingga memudahkan kotoran kambing jatuh ke dasar kandang, dapat terbuat dari bamboo, kayu dan sejenisnya.

- Dinding kandang juga harus jarang memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga udara kandang tidak lembab. Dinding dapat terbuat dari bilah bambu dan kayu.

- Atap kandang harus lebih tinggi minimal 175 cm di atas lantai kandang. Atap dapat berupa seng, asbes, dan Rumbia.

- Jika memungkinkan dasar kandang di beton sehingga memudahkan untuk mengumpulkan urin dan kotoran kambing.


Tempat Pakan

- Tempat pakan dapat terbuat dari bambu ataupun kayu, berada menempel di dinding bagian depan kandang.

- Tempat pakan harus terlindung dari air hujan

- Ukuran tempat pakan 40 cm dasar bawah dan 50 cm bagian atasnya tingginya disesuaikan.


C. Bibit Kambing Unggul

Jenis kambing yang akan dikembangkan adalah jenis kambing Peranakan Ettawa(PE). Kambing PE merupakan kambing perah daerah tropis Indonesia. Kambing persilangan ini sangat potensial untuk menghasilkan susu. Saat ini mulai banyak dikembangkan di sentra-sentra budidaya kambing di pulau Jawa.

Dengan pengelolaan yang baik kambing PE mampu beranak tiga kali dalam 2 tahun. Jumlah anak dalam satu kelahiran 1-3 ekor. Produksi susunya sangat tinggi 0.5 -1.5 liter per harinya.


Kambing Peranakan Ettawa memiliki spesifikasi kepala yang mirip dengan kepala domba jantan, hidung melengkung, rahang bawah lebih menonjol, daun telinga panjang dan lebar terkulai kebawah. Kambing Etawa jantan dan betina memiliki tanduk yang mengarah ke belakang dan kesamping. Umuny amemiliki gelambir atau lipatan kulit yang melebar dan terdapat di bagian bawah leher .

Pemilihan bibit kambing sangat perlu dilakukan agar bibit tersebut dapat berproduksi secara sempurna. Penilaian keadaan individual kambing yang akan dijadikan bibit pada prinsipnya berdasarkan usia, bentuk luar tubuh, daya pertumbuhan dan temparemen. Bila perlu memungkinkan sangat diperlukan mengetahui sejarah perkembangan pemeliharaan kambing berkaitan dengan penyakit.

Syarat yang paling utama untuk seleksi calon bibit adalah kambing harus sehat, usia masih muda, tidak pernah terkena penyakit berbahaya, Secara garis besar beberapa syarat pemilihan bibit kambing:

- Tidak memiliki kecacatan fisik

- Bulu bersih mengkilap

- Badan tinggi dan panjang

- Kepala tegap

- Kaki berdiri tegap serta kuku kambing tidak rusak

- Ambing susu besar dan puting panjang simetris kebawah

.

D. Metoda Pemberian Pakan

Makanan kambing dapat berupa pakan hijauan yaitu berbagai macam rumput dan dedaunan yang ada di lingkungan kita. Pemberian jenis hijauan harus di selang selingi tidak boleh rumput sejenis terus menerus. Waktu pemberian pakan dapat 3 kali sehari poagi, siang dan sore hari. Kambing harus diberi minum yang cukup, kalau memungkinkan dalam kandang tersedia air minum.

Berikut ini jenis pakan hijauan kambing yang dapat diberikan:

- Daun turi, daun bungo rayo merah, daun pudding, daun pisang, daun bungo paik, daun papaya, daun nangka, daun coklat, daun paraweh, daun, daun Lamtoro.

- Rumput banto, rumpt gajah, rumput pahit, rumput kawat, rumput banto manggala, rumput sarai, dll

- Kulit coklat, kulit pisang, kulit ubi yang telah di jemur

Jenis rumput yang dilarang

- Rumput kastroli

- Daun ubi basah

- Kulit ubu basah

Berikut ini jenis pakan yang baik untuk kondisi kambing menyusui:

- Daun turi, daun bungo rayo merah, daun bungo pahit, ampas tahu, daun pudding.

E. Pemeliharaan dan Penanganan Terhadap Penyakit

Timbulnya penyakit kambing tidak dapat dihindari akan tetapi kita dapat mengusahaan agar pengakit yang berbahaya dapat dikurangai. Salah satu usaha kita untuk mencegah penyakit tersebut adalah melalui membuatan kandang yang bersih dan sehat, pemberian pakan yang baik dan bersih. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kambing terhindar dari penyakit:

- Kandang harus mempunyai sirkulasi uadar yang cukup, mendapatkan sinar matahari yang cukup.

- Lingkungan kandang harus bersih, kering dan tidak basah/becek

- Lantai kandang harus bersih dari kotoran kambing dan sisa makanan

- Pakan hijauan yang diberikan harus dalam keadaan bersih dan kering ( tidak berair)

- Sisa makanan harus di buang dan dijauhkan dari kandang.

Dengan upaya pencegahan dilakuakan seperi diatas namun kita perlu mengetahu tindakan pencegahan terhadap penyakit yang timbul al:

a. Mata berair

- Mencuci mata dengan air garam

- Dapat juga disemprotkan kedalam mata air remnasan daun sirih

- Jika mata masih tetap berair harus segera dilaporkan ke pendamping peternakan

b. Mencret

- Kambing mencret penyebabnya adalah pakan hijauan berair, kotor, atau termakan hijauan yang menyebabkan mencret.

- Hal yang dapat dilakukan adalah dengan member pakan daun jembu peraweh, daun nangka/ cubadak dan buah Saus yang masih muda.

- Jika masih mencret segera dilaprkan ke pendamping peternakan.

c. Kembung

- Kambing kembung biasanya disebabkan oleh banyak mengkonsumsipakan yang mengandung gas, memakan pakan yang diperam, pakan yang basah.

- Untuk mencegahnya harus diperhatikan dalam pemberian pakan hijauan, karena sakit ini berakibat kematian.

- Ciri-cirinya: Kambing gelisah, tidak mau makan, dan selalu membebek. Perut gembung jika di pukul berbunyi kembung.

- Jika ini timbul segera leporkan ke pendamping peternakan.

d. Flu/ hidung berlendir

- Hidung kambing harus dibersihkan dengan air sampai lender hilang.

- Jika ini terus berlanjut segera laporkan ke pendamping peternakan.

e. Mulut kambing di borok ( dijimik)

- Gejalanya adalah mulut kambing bahagian tepi membengkak jika dipegang terasa keras.

- Bagian yang keras harus di kelupaskan ( sisa kelupasan haruas di buang jauh dari kandang) dan di olesi dengan minyak sala ( minyak sisa samba). ini diberikan sesering mungkin.

- Jika tidak ada perobahan segera laporkan ke pendamping.

f. Penyakit lainnya

- Jika ada gejala-gejala penyakit lainnya harus segera melaporkan ke pendamping peternakan

F. Penanganan pada masa kelahiran dan produksi susu

Pemeliharaan dimasa kebuntingan sangatlah perlu diperhatikan. Pada Umur kebuntingan 1 bulan pertama kambing harus diberi pakan hijau yang lunak dan mengandung air seperti daun bungo rayo, daun pudding, daun bungo pahit, dll. Dimasa ini juga dihindari member makan kambing dengan daunan yang bergas seperti daun lamtor, daun turi, dll

Pemberian makanan tambahan dan vitamin sangat perlu dilakukan yaitu dengan memberikan Mineral atau garam yang cukup. Hal ini bertujuan agar kandungan kambing sempurna.


Induk kambing melahirkan sangat perlu perhatian, adapun perlakuan adalah sbb:

- Anak kambing yang baru saja dilahirkan setelah badannya kering harus di pisahkan dari induknya dan dibilas dengan minyak makan.

- Segera anak disusukan dengan susu induk yang telah diperah ke dalam Dot.

- Anak dimasukkan kedalam kotak kecil yang diletakkan dekat dengan induknya.

- Pemberian susu harus dilakukan 1 X 3 jam untuk 2 hari pertama. Sedangkan hari berikutnya di sesuaikan.

Masa produksi susu

- Pada masa produksi susu induk kambing harus diberi pakan hijauan yang cukup ( sebanyak mungkin)

- Jenis pakan hijauan yang sangat dianjurkan adalah daun turi, daun lamtoto, daun bungo rayo merah daan daun yang banyak mengandung air.

- Penambahan mineral sangat diperlukan agar air susu induk kambing banyak.

- Susu induk seminggu pertama harus diberikan untuk anak kambing, jika berlebih dapat dijadikan susu konsumsi.

- Anak kambing berumur 1 minggu sebahagian susu induk dapat diperah untuk konsumsi, dan sebahagian lain di berikan untuk anaknya.

- Susu tambahan untuk anak dapat diberikan setelah anak berumur seminngu.

Waktu menyususi anak 3 kali sehari ( Pagi, Siang dan Sore) Pagi hari anak disusukan dengan susu Induknya, siang hari diberkan susu tambahan dan susu induk dapat diperah untuk konsumsi. Sedangkan sorehari anak disusukan lagi dengan susu induknya.

Hasil produksi susu dapat di jual kepada kelompok untuk di pasarkan.